Bareksa.com - Memasuki kuartal II 2023, Tim Analis Bareksa menyarankan agar investor mencermati 4 hal berikut ini :
1. Sepanjang kuartal I 2023 pasar keuangan global bergejolak akibat beberapa sentimen negatif. Di antaranya kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve atau Fed Rate, yang lebih tinggi dari ekspektasi pasar, kolapsnya beberapa bank AS hingga Credit Suisse yang terancam bangkrut. Sentimen itu memunculkan kekhawatiran akan terjadi resesi akibat perbankan takut mengucurkan kredit atau dikenal dengan istilah credit crunch.
2. Untuk kuartal II 2023, Tim Analis Bareksa memprediksi prospek ekonomi dalam negeri dan global akan lebih cerah. Hal ini ditopang inflasi dalam negeri yang akan terus terjaga, walaupun akan ada kenaikan musiman akibat Ramadan dan Idul Fitri. Dari luar negeri, pelaku pasar berharap atas pemulihan ekonomi China pasca re-opening ditandai dengan pulangnya bos Alibaba, Jack Ma, yang setahun terakhir tinggal di luar negeri. Pasar optimistis pemerintah Negara Panda akan mendukung sektor swasta dan investasi asing, setelah sebelumnya mengeluarkan kebijakan yang memberatkan sektor teknologi, real estate dan keuangan.
Investasi di Reksadana Sekarang, Klik di Sini
3. Tim Analis Bareksa juga memperkirakan bank sentral AS akan mulai mempertimbangkan untuk memangkas suku bunga acuan, sebab angka inflasi yang dirilis pada Jumat (31/3) sesuai ekspektasi pasar.
4. Kesepakatan antara beberapa negara penghasil minyak dan gas alam dengan China untuk menggunakan mata uang yuan dalam perdagangan energi bakal memudarkan dominasi dolar AS. China telah menjalin kesepakatan dengan Rusia, Iran, Venezuela dan Prancis yang kurang lebih menguasai 40% pasokan minyak dan gas alam dunia. Seiring potensi pelemahan greenback, maka harga komoditas bisa terdongkrak. Sehingga Indonesia sebagai pengekspor komoditas bisa diuntungkan.
Investasi STAR Stable Income Fund, Klik di Sini
Sumber : Tim Analis Bareksa, per 31 Maret 2023
Beli Syailendra Pendapatan Tetap Premium, di Sini
Mempertimbangkan 4 hal tersebut, Tim Analis Bareksa merekomendasikan agar Smart Investor menerapkan dua strategi investasi ini :
1. Untuk komposisi investasi di kuartal II 2023, Tim Analis Bareksa merekomendasikan bobot yang lebih besar di reksadana saham indeks Sri Kehati, seperti BNP Paribas Sri Kehati dan Allianz Sri Kehati. Untuk reksadana pendapatan tetap, investor bisa menimbang Mandiri Investa Dana Obligasi Seri II yang isi portofolionya Obligasi Negara. Sehingga investor bisa menikmati potensi capital gain dari penurunan suku bunga acuan.
Beli BNP Paribas Sri Kehati, Klik di Sini
2. Tim Analis Bareksa juga menyarankan reksadana pendapatan tetap berbasis obligasi korporasi sebagai strategi diversifikasi untuk menjaga stabilitas portofolio investasi, seperti STAR Stable Income Fund, Syailendra Pendapatan Tetap Premium dan Trimegah Fixed Income Plan. Trimegah Fixed Income Plan memiliki fitur pembagian dividen sekitar 1% per kuartal, sehingga cocok bagi investor yang mencari alternatif investasi selain deposito bank.
Perlu diingat, investasi mengandung risiko, sehingga Smart Investor perlu membekali diri dengan informasi soal potensi keuntungan dan risiko dari investasinya di pasar keuangan.
Investasi Trimegah Fixed Income Plan, Klik di Sini
(Ariyanto Dipo Sucahyo/Christian Halim/AM)
* * *
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas,klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.